Beauty in the dark Part 51


Kembali ke Kota Pahlawan
Tak ada kata yang terucap dariku setelah ini.. aku hanya diam.. ya diam seribu bahasa.. dan dia pun seakan mengerti apa mauku.. sesekali dia hanya bertanya dan memberi tahuku apa yang akan kami lakukan.. Hari semakin siang.. dan kami sudah bersiap untuk pulang ke kota Pahlawan.. Sepanjang perjalanan pun tak banyak kata yang terucap.. saat dia bertanya.." kamu sakit.?" Aku hanya menjawab " nggak...capek ajah " dan obrolan pun selesai..

Aku memutuskan tidur sepanjang perjalanan pulang untuk menghindari kondisi yang tak nyaman.. Saat aku mulai memejamkan mata, betapa baiknya dia membenarkan posisi bangku ku dan menutup badanku dengan jaket.. entahlah.. mungkin dia merasa aku akan kedinginan.. karena aku tidak begitu suka dingin.. kunikmati saja apa yang sudah dia berikan untukku sampain kami tiba di kota Pahlawan..

-------------------------
" queen.." terdengar suara lembut memanggilku.. aku membuka mataku perlahan " heeemmm..."
" kita udah sampe "
" hemmmmm" aku mencoba bangkit dari tidurku " sampe yaa "
" iyaaa. " dia mengelus kepala ku " bobok nya dilanjut di dalem ajah biar enak yaa "dia tersenyuk padaku.. yang aku jawab dengan anggukan..
Dia membantuku merapikan bawaanku dan ikut turun dari mobil..
" yodah sana masuk.." dia tersenyum kepadaku
" iyaaa.. makasih yaa " aku membalas senyumnya ala kadarnya
" ehhhh.. tunggu sih.. ada yang ketinggalan.."
" heh..apa.?" Aku bertanya bingung.. dia mengambil bingkisan dari bangu belakang.
" nih...buat kamu semua.. khusus kamu.. terserah mau kamu apain.. pokoknya buat kamu " dia menyerahkannya dengan senyumnya
" eh.. makasih yaa " aku hanya bisa mengucapkan itu
" iyaa...makasih juga.. sana masuk.. trus tidur lagi.." dia mengelus kepalaku.." aku pulang yaa.." tanpa sadar kecupan hangat menempel dipipiku.. " sorry...aku nggak bisa nahan.. daaah.." aku hanya bisa diam dalam kebingungan karena shock dia mendaratkan kecupan di pipiku.. sementara dia sudah masuk ke mobil dan hendak pergi dari depan kos fida..
" daaah...masuk sanaa.." dia mengucapkan salam terakhirnya sambil tersenyum.. dan aku hanya diam tanpa kata..

Aku masuk kedalam kos dengan perasaan yang tak bisa aku jelaskan.. Aku sudah GILA.. dan memang benar GILA.. Kubuka pintu kamar fida.. dan tak dikunci.. tapi apa yang aku dapati yang membuatku semakin salah tingkah..

" sorry aku nggak tau " dengan cepat aku menutup pintu kamar dan berjalan kedepan kos.. menunggu fida diluar.. tak butuh waktu berapa lama fida menghampiriku..
" ngelamun ajah.. Pulang kok nggak bilang-bilang " dia sudah duduk disebelahku dengan baju ala kadarnya dan wajah yang masih berantakan
" hape ku mati.. tadi siapa .?" Aku bertanya padanya dengan hati-hati
" pelanggan.. ntar lagi juga cau dia.." aku hanya mengangguk mengiyakan " eh.. gimana kemaren.? Kemana ajah.? " dia bertanya dengan semangat penasaran
" nggak gimana-mana .. ke b*t* kitanya "
" hayooo.. ngapain ajah.."
" apaan.. capek nih.." aku berkata singkat
" eh... kayaknya wajahmu lebih seger deh.. emang butuh liburan panjang kamu mah"
" masak sih.?"
" iyaa.. seriusan.. lebih fres gitu.." aku hanya tersenyum simpul membalas fida..

Tak berapa kami didepan.. cowok yang ada dikamar fida keluar dan berpamitan. Mengisyaratkan terimakasih.. Dua sedikit memandangku dengan tatapan menjijikan dan aku hanya menundukan pandanganku karena jijik melihat tatapannya.. dan kami masuk ke dalam kamar fida..

" pelanggan tetap kah.? " aku bertanya ke fida sambil membuka bingkisan yang diberikan D
" iyaa.. duitnya banyak.. sayang kalo dilepas.. cuma ya gitu.. suka-suka dia ajah kapan mau pake.." dan aku hanya mengangkuk mengiyakan " bawa apa ajah kamu.?" Fida bertanya kepadaku
" nggak tau.. yg ini bajuku.. yg ini baru dikasih dia tadi.." aku masih melihat-lihat dan isinya oleh-oleh makanan ringan dan beberapa baju plus pakaian dalam yang mungkin sudah terlanjur dia belikan untukku..
" ciee...dibeliin baju.."
"Apaan sih .?" Aku membuka bungkusan baju dan pakaian dalam yang awalnya aku tak tau apa isinya.
" itu sempak sama bra ya ?" Fida bertanya kaget
" iyaa.. kenapa.?" Aku menjawab ringan
" kok kenapa.? Itu tandanya dia mau kamu pake itu kalo lagi ML sama dia .. aduh queen.. polos amat yak "
" aku nggak tau.. bodok aah.. nih jajan "
" diih.. nih anak.. kalian tidur barengkan ?" Dia bertanya menyelidik
" apaan.. udah aah.. makan jajan sana "
" ngaku.. kamu nggak bisa boong "
" iya fi...maaf " aku menjawab lemah, perlahan air mataku turun dengan pilu hanya setetes dalam perenungannya.. fida menghampiriku dan memelukku..
" sudaah.. ini bukan salahmu.. aku ngerti gimana perasaanmu " seakan dia membenarkan apa yang aku lakukan.. dan aku hanya diam.. " kamu udah makan.?"
" belom.. kamu ada makanan.. aku laper "
" tadi dijalan nggak makan apa.? atau disana kamu nggak dikasih makanya .?" dia mencoba bercanda denganku
" aku tidur tadi.. capek.. "
" ealaah.. yo wes.. aku beli didepan dulu ya.. tunggu disini yaa "
" iyaaa "

Fida meninggalkanku untuk membeli makanan.. aku membereskan semua yang bisa aku bereskan disini.. aku mengecek hape ku yang baru aku chas.. Masih belum penuh.. Sambil menunggu fida aku memilih mendengarkan lagu dari laptopnya.. Aku sama sekali tak pernah memeriksa isi laptopnya karena memang ini sebuah barang pribadi yang harus aku hargai.. Aku dan fida berteman ( kalian bilang bersahabat ) dalam konteks yang sama tapi dalam dunia yang berbeda..

Aku merebahkan badanku senyaman mungkin menikmati alunan musik yang aku hidupkan.. Sedikit membuatku tenang dalam kondisiku yang tak bisa aku jelaskan..

Queen yang tanpa emosi.. kini sudah hilang.. menyiratkan queen yang baru dalam sosok queen yang terpendam.. Semakin lama diriku semakin jauh dari diriku.. Semakin hari aku bukanlah diriku.. Aku menjadi sosok yang entah apa aku tak tau.. diriku yang sesungguhnya terpenjara dalam sosok ini.. Semakin menguasaiku.. Semakin memnunjukkan sisi gelapku dengan ganasnya.. Aku bukan aku dan kau tak akan tau siapa aku.. termasuk diriku.. dan biarkan aku menuntaskan diriku yang bukan aku dalam sepenggal kisahnya dalam hidupku ini.. Jika aku benar-benar berdosa maka biarkan aku mengakui dosaku pada TUHAN dalam setiap sujudku dan aku mengakui dosaku pada kalian lewat tulisan tersembunyi ini..

---------------------
" nih.. makan yang banyak yaa " fida menyodorkan makana disebelahku.
" eh.. apa tuh ?" aku angkit dari tidurku dan mengambil bungkusan makanan yang dibelikan fida
" bebek penyet.. " dia menjawab singkat sambil duduk dikasurnya
" wooo.. dapet dimana siang-siang gini.? pantes ajah lama " aku sudah tersenyum lebar begitu tau itu bebek " makasih ya fida cantik "
" giliran bebek ajah dibilang cantik.. "
" nggak bebek juga cantik kok.. makasih yaa.. yuk makan "
" sendiri ajah.. aku udah tadi.. "
" beneran nih.. enak loh " aku sudah melahap bebek didepanku
" kayak kamu cukup ajah.. udah abisin ajah.. aku tau kalo bebek kamu bakal kayak orang kelaparan " dia mengejekku
" hehehe.. tau ajah.. aku konsen makan ya "
" iyelaah "

Aku melahap nasi bebek sambel pencet kesukaanku dengan ganasnya.. Tak memikirkan berapa banyak yang sudah aku maka, pokoknya aku merasakan ini makanan terlezatku selain masakan D.. Karena aku merasa akhir-akhir ini makanan yang aku makan sama ajah, mau seenak apapun tetap tak menggugah nafsu makanku.. Tapi lain hari ini, seakan semuanya kembali seperti aku yang dahulu dalam kisah yag berbeda.. Aku kembali bersemangat atas apapun yang akan terjadi dalam hidupku.. Setidaknya untuk saat ini aku merasa seperti itu.. dan mungkin akan seperti itu harapanku..

Selesai makan aku merapikan semuanya.. fida masih asik dengan kegiatannya.. Aku memilih diam dan membaca beberapa buku yang ada dikamarnya..

" ntar malam masuk nggak ?" fida bertanya kepadaku
" masuklah.. gila ajah.. bisa dipecat aku "
" kok kamu masih kerja ajah sih.. dia kan kaya "
" apaan sih.? yang kaya dia bukan aku "
" kamu nggak ngerti queen ?" fida bertanya dengan ekspresi bingung
" apa.?"
" beneran kamu nggak tau.?" dia semakin memastikan
" apa sih.? yang jelas dong "
" udah kuduga.. kamu terlalu banyak nggak tau.. dia itu udah jadiin kamu pilihannya diantara semua cewek yang ada "
" maksudnya ?"
" iyaa.. dengan dia ngajak kamu tidur tanpa kata.. itu sama ajah dia jadiin kamu miliknya.. "
" apaan.. nggak lah.. kemarin itu nggak sengaja.. "
" kamu gitu.. dia nggak akan.. liat ajah besok.. pasti ada ulah gilanya yang nggak bisa kamu bayangin "
" udaah aah.. ngaco kamu "
" diiih.. liat ajah kalo nggak percaya.."
" urusan besok mah.. aku mau fokus sama hal yang memang harus aku fokusin fi "
" iyaaa.. siap2 ajah pokoknyaa.. "
" bahas yang lain napa.. lagi males bahas diaa "
" males tapi mau.. "

Fida terus menggodaku di sela-sela pembicaraan kami.. Bahkan kadang dia berkata kalau wajahku sedikit bersemu dalam pembicaraan kami yang membahas dirinya..

Aku menghabiskan waktu dikos fida untuk beberapa waktu.. Dan ketika sore fida ikut kekos ku mengantarkanku pulang sekalian berangkat kerja bersama.. Aku berharap aku dan fida akan seperti ini untuk waktu yang lama.. Harapanku.. Dan mungkin menjadi harapan bagi kalian yang membaca kisahku.. Namun, kisahku bukanlah kisah bahagia.. Justru kisahku selalu berakhir dengan kesedihan.. Tapi aku selalu bersyukur atas semua yang ada..

NEXT PART 52
Share:

Arsip Blog

Pengunjung

Blog Archive